
Sesekali tangannya diusapkan ke celananya setelah sekilas turun dari mengusap pasir-pasir besi yang menempel di magnet. Mamanya melihat dengan senyum sambil geleng geleng kepala, dan aku papanya juga masih gemas dengan wajah ahdan yang begitu menarik di mata kedua orang tuanya.
Ahdan sesekali membolak balik buku sembari mengamati pasir pasir yang menyatu membentuk potongan potongan lidi pendek pendek diatas bukunya, sementara tangannya menggenggam magnet menyelinap di bawah buku putih yang tidak lagi jernih. Tangan Ahdan digerak gerakkan, bibirnya tersenyum manis sekali. Matanya mencermati lidi lidi pendek yang mengikuti ayunan magnet di tangan Ahdan. Barisan pasir tampak menarik dan lucu sekali karena meliuk liuk seolah menari bercanda dengan Ahdan. Aku dan Mama Ahdan ikut menikmati kegembiraan hati Ahdan hari ini.
Dalam keasikannya Ahdan tiba tiba nyeletuk "papa, Ahdan ingin bikin robot magnet yang mematikan". "Loh apa itu ?" tanyaku memancing ide nya keluar lebih banyak. "iya pa, Ahdan sudah bikin ceritanya menarik loh", aku masih terdiam sambil mataku menyelidik, "deadly magnet pa namanya" imbuh ahdan. "wah wah luar biasa ini anak" bisikku dalam hati. "Papa akan bantu nak untuk mewujudkan impian serta cita2mau" saya menjawab dengan perasaan bangga atas pemikiran anakku ini. Ya Allah bimbing kami ya Allah, ......... aku berharap ridhomu. Amien
Sembari mengajak lidi lidi magnet, Ahdan asik mengucapkan deskripsi robot yang akan dicancangnya. Mulai dari awal dia ada, dia jadi punya jiwa yang berkemauan, melakukan serangan terhadap penduduk kota. Robot yang menjadi liar itu tangannya bisa digunakan apa saja, dalam benak Ahdan, tangan itu terbuat dari besi tapi lunak, bisa dikendalikan sesuai kebutuhan otak robot itu sendiri. Kadang bisa jadi palu, kadang bisa jadi obeng dll. Robot itu ahirnya melakukan pembelotan dan berkomplot untuk menghancurkan serta menguasai kota tertentu.
Robot-robot itu punya titik kelemahan, ahdan menciptakan sebuah mobil yang dilengkapi sebauh magnet yang bisa menetralisir kekuatan sang robot liar.
Ahirnya semua kembali normal. kota menjadi kembali tentram, dan Ahdanpun mengahiri ceritanya. dan sambil teriak "Mbak Makan". Walau ceritanya masihpendek, sepertinya sudah menguras tenaganya. Tak lama kemudian telap telep dan piring sudah berjajar dengan gelas gelas kosong bekas Ahdan.
Sore kian indah, menelang tidur seperti biasa Ahdan saya minta memimpin do'a. Bersyukur sekali aku pagi ini, keluargaku semua merasakan kebahagiaan hari ini.
Ahdan bobok miring menghadap ke arahku, matanya sudah mulai terpejam. Sebagian hitam matanya tersembunyi di balik pelupuk. Seperti berbisik tapi suaru itu jelas sekali, "pa, Ahdan akan buat cerita Deadly magnet itu menjadi menarik dan menjadi bahan pembicaraan anak2". Alhamdulillah, puji syukur hanya pantas bagiMu ya Allah, sekali lagi terimakasih atas karuniamu ini.