
Sepulang papa dari Banjarmasin hari minggu kemarin, dari Airport papa langsung njujug ke kantor, hati papa sebenarnya sudah teramat rindu sama Ahdan juga sama mama, namun ada beberapa alasan membuat papa harus singgah sebentar di kantor.
Jam 20:30 papa bergegas kemas-kemas pulang, dengan harapan kau belum bobok.
Om Agus yang nggonceng papa juga segera mengikuti turun dari lantai delapan.
Maka perjalanan pulang pun segera dimulai. Semua baik baik dan lancar lancar saja, kecuali di tengah jalan ada show ndangdut di seputar pom joglo. Papap dan om Agus hanya bisa Ungkak-ungkek terjebak macet hingga waktu terbuang hampir satu jam.
Jam 10.30 ahirnya tiba dirumah. Ruang keluarga dimana tempat Ahdan bermain sudah gelap.
Sedikit rasa kecewa menyelimuti hati papa, "walah ..... anakku sudah tidur", begitu gumamku. Dengan sangat hati hati satu persatu aku buka pintu pagar, dan pintu rumah. Sesampai didepan kamar, kukokang hendel pintu dengan pelan, ternyata pintu kamar tiada dikunci oleh mama sang buah hati. Dan aku berusaha masuk dengan mengendap pelan agar kedatanganku tak mengganggu nyenyaknya tidur anakku. Sungguh tiada kusangka, Ahdan ternyata belum tidur, hati papa gembira sekali. Kegirangan Ahdan membuat dia lompat nubruk papa, kebungahanku pun meledak. Segera kuraih dan kurangkul Ahdan, terus tak suni. Mamanya hanya memandangi sambil tersenyum bahagia,"Ahdan kangen sekali, pingin segera memeluk papa" kata Ahdan dengan polos dan jujurnya. Tampak mamanyapun tersenyum membumbui kebahagiaan hati keluargaku.
Pelukan Ahdan yang hanya sesaat namun erat itu begitu membahagiakanku hingga saat ini.
Sambil kutunjukin DVD yang aku keluarkan dari kantorng tasku, tampak Ahdan masih larut dalam kebahagiannya. Sejenak tanganku di gelendeng ke tempat dimana dia baru bobok-bobokan serta membaringkan badannya. "pa, basah beneran" Ahdan bicara sambil tersenyum dan tangannya sembari menunjuk bantal tempat dia tidur. "basah karena apa Ahdan?" tanyaku.
Sungguh jawaban yang tak kusangka dan tak kunyana. "basah air mata pa, Ahdan barusan nangis karena kangen sama papa", Alhamdulillah segala puji hanya bagiMu ya Allah.
Hari yang penuh dengan kebahagiaan berjalan menjadi sangat cepat, tak terasa kini telah berganti hari.
Pelukan Ahdan yang hanya sesaat namun erat itu begitu membahagiakanku hingga saat ini.
Sambil kutunjukin DVD yang aku keluarkan dari kantorng tasku, tampak Ahdan masih larut dalam kebahagiannya. Sejenak tanganku di gelendeng ke tempat dimana dia baru bobok-bobokan serta membaringkan badannya. "pa, basah beneran" Ahdan bicara sambil tersenyum dan tangannya sembari menunjuk bantal tempat dia tidur. "basah karena apa Ahdan?" tanyaku.
Sungguh jawaban yang tak kusangka dan tak kunyana. "basah air mata pa, Ahdan barusan nangis karena kangen sama papa", Alhamdulillah segala puji hanya bagiMu ya Allah.
Hari yang penuh dengan kebahagiaan berjalan menjadi sangat cepat, tak terasa kini telah berganti hari.

Senin pagi papa berangkat kantor bersama om Agus, sembari mengantarmu pergi sekolah. Hari ini hari pertama masuk pada semester II, tampak semangatmu luar biasa menyongsong hari belajarmu, sebagian libur dua minggu tlah kalau lalui dengan senang dirumah, walau kau sempat main ke taman buah "Mekar Sari".
Cukup banyak pelajaran di rumah serta hal hal yang bisa kau jadikan pelajaran bagi perjalanan hidupmu, alhamdulillah mama bisa meluangkan waktu dengan baik buatmu nak. Terimakasih mama.
Perjalanan papa ke kantor semua berjalan lancar. Suasana kantor masih tampak lengang, papapun segera mengerjakan banyak pr pr yang tertunda. Hari kamis libur karena th baru 1429H, hari Jum'at cuti dan kini hari senin baru bisa aktif lagi. Sesaat sebagian pekerjaan utama telah usai, mama telp mengabarkan pembagian raport hasilnya menggembirakan. Alhamdulillah prestasimu membanggakan keluarga Nak!, berilkan petunjukMu ya Allah agar aku bisa mensyukuri setiap nikmat yang Engkau berikan, agar kami bisa membimbing dan mengarahkan Adhan dengan baik dan benar. Amien (Cha)
Cukup banyak pelajaran di rumah serta hal hal yang bisa kau jadikan pelajaran bagi perjalanan hidupmu, alhamdulillah mama bisa meluangkan waktu dengan baik buatmu nak. Terimakasih mama.
Perjalanan papa ke kantor semua berjalan lancar. Suasana kantor masih tampak lengang, papapun segera mengerjakan banyak pr pr yang tertunda. Hari kamis libur karena th baru 1429H, hari Jum'at cuti dan kini hari senin baru bisa aktif lagi. Sesaat sebagian pekerjaan utama telah usai, mama telp mengabarkan pembagian raport hasilnya menggembirakan. Alhamdulillah prestasimu membanggakan keluarga Nak!, berilkan petunjukMu ya Allah agar aku bisa mensyukuri setiap nikmat yang Engkau berikan, agar kami bisa membimbing dan mengarahkan Adhan dengan baik dan benar. Amien (Cha)